Tolak Ukur Menilai Kedewasaan Pada Seseorang

Bila berbicara soal kedewasaan, setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda-beda. Dan itu tidak masalah. Karena setiap orang memiliki hak untuk berpendapat. Tapi jika melihat dari garis besar, kedewasaan seseorang ditentukan dari cara berpikir orang tersebut bukan. Kedewasaan tidak bisa dilihat atau dinilai dari usia. Karena usia hanya angka. Dan itu secara otomatis akan bertambah setiap tahun. Tapi kedewasaan tidak akan bertambah jika kita juga tidak mengasah pikiran kita.

Pola Pikir

Kedewasaan pertama kali akan dinilai dari pola pikir. Bagaimana cara berpikirmu, bagaimana sudut pandangmu. Seperti apa anda menilai sesuatu. Dan bagaimana respon anda pada satu hal. Disitu akan dilihat kadar kedewasaan anda. Pola pikir bisa berubah-ubah. Dan ini dipengaruhi oleh waktu, pengalaman, bacaan, lingkungan, dengan siapa anda berbicara dan bertukar pikiran. Ini adalah cara untuk menilai sesuatu itu. Dan kadang kita tanpa sadari kita sudah menuju ke arah kedewasaan. Dan yang paling merasakan akan perubahan dan kedewasaan kita adalah orang-orang sekitar. Jika kalian ingin menjadi seorang pribadi yang baik, mulai lah mencari lingkungan yang baik. Semakin dewasa kalian akan semakin mengerti dan memahami mana yang baik dan tidak.

Perilaku

Sebuah tindakan, attitude juga menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang. Ada beberapa orang yang mungkin dia memiliki kelebihan di cara berpikir, dia memikirkan begitu banyak, begitu kreatif, begitu bijaksana, tapi perilakunya tidak menunjukkan itu. Hal ini ada. Ini memiliki 2 arti. Ada orang yang sudah mengerti baik dan buruk. Sudah masuk ke fase dewasa, tapi dia masih bertindak yang diluar nalar, kemungkinan antara dia buruk dalam mempraktekannya. Karena yang biasanya dia hanya mengeksplore, mengolah di pikirannya, tanpa melakukan atau mempraktekannya. Sehingga saat dia harus berperilaku dewasa akan terasa sulit baginya. Dan kemungkinan kedua adalah, dia sudah tahu dan paham dengan sadar mana yang baik dan buruk. Seperti apa bersikap dewasa dan bijaksana. Tapi dia tidak mau melakukannya, merasa belum siap, atau tidak layak, atau ya memang dia nyamannya dengan cara itu.

Tips Mengurangi Dan Mengontrol Pikiran Agar Tidak Cemas

Bagaimana caranya untuk mengurangi kepanikan? Panik berlebihan memang pasti sangat mengganggu. Selain mengganggu kegiatan anda, tanpa kalian sadari itu menganggu orang sekitar anda juga. Panik boleh, tapi berlebihan dan sampai merugikan orang lain juga itu tidak sehat. Sebenarnya semua itu datang dari pikiran. Bagaimana cara kita mengontrol pikiran kita. Bagaimana cara kita berdamai dengan diri, dan bagaimana kita merespon keadaan. Merespon permasalahan. Dan panik itu adalah bagian dari ego. Dimana kita terlalu memanjakan ego dan itu menimbulkan kepanikan.

Belajar Untuk Melepaskan

Melepaskan yang saya maksudkan adalah, belajar untuk tidak mengontrol semuanya. Kadang pemikiran yang ingin mengontrol semua hal. Agar semua berjalan sesuai keinginan kita. Semua bisa perfect. Ingat, kita tidak hidup sendiri, biarkan masing-masing mengerjakan job desknya. Setiap bagian telah memiliki jalannya masing-masing. Jangan berpikir untuk mengontrol semuanya. Karena tidak semua dapat kita control. Orang sehebat apa pun, tidak akan bisa mengontrol semua hal di waktu yang sama. Pasti untuk dapat berjalan lancar kalian harus memberikan kepercayaan kepada yang lain untuk membantu mengontrol atau mengawasi. Ya disini kalian belajar melepaskan dan biarkan itu berjalan. Jadi seperti air, ikuti arusnya.

Jangan Khawatir Berlebih

Setiap orang pasti ada rasa khawatir. Tapi bagaimana cara kita merespon hal tersebut. Semua yang terjadi, apa pun itu, tidak akan ada yang bisa memastikan hasilnya. Memprediksikan bisa, boleh sekali. Tapi tetap, tidak bisa memastikan hasilnya adalah itu. Balik lagi ke poin awal, belajar melepaskan. Kita bisa berprediksi akan hal terburuk dan terbaik yang akan terjadi. Sudah, sampai situ saja. Saat kita sudah tahu apa yang kira-kira akan terjadi kedepan baik dan buruknya. Ya kita tinggal menjalankan. Misalnya jika terjadi hal yang terburuk, ya langkah yang akan kalian ambil apa untuk selanjutnya? cukup sampai di situ dulu. Jangan paksakan berpikir seterusnya apa. Ingat, bukan kita yang pegang kendali. Jadi selebihnya biarkan itu berjalan sesuai semestinya. Dan kalian tinggal menikmati. Nikmati proses. Jangan pikir hasilnya. Karena saat kalian menikmati proses, itu bisa membuat ada hasil-hasil baru lagi yang muncul. Dan itu di luar kontrol kita.