Bagaimana Mengubah Pikiran Over Protective Dalam Hubungan

Bagi kalian yang dalam masa pacaran, bahkan sudah di tahap pernikahan. Akan selalu saja ada permasalahan yang datang di dalam hubungan. Mau selama apa pun hubungan yang kalian bina, mau sedekat apa pun kalian pasangan, tidak bisa menjamin bahwa hubungan akan lancar terus. Pasti akan ada-ada saja masalah. Baik bersumber dari dalam hubungan atau faktor dari luar. Keduanya tidak bisa kalian hindari. Dan satu-satunya cara untuk bisa bertahan ya memperkuat fondasi.

Bagaimana Mengubah Pikiran Over Protective Dalam Hubungan

Mau hubungan pernikahan atau pacaran, ini akan sama-sama memiliki masalah, yang mungkin akan berbeda-beda. Dan paling sering orang alami adalah over reacting. Teralalu sayang, sehingga apa pun yang dilakukan menjadi over atau berlebih. Sehingga sampai protective. Yang melindungi sekalipun, niat nya baik. Tapi kalau over itu tidak lah sehat. Biasanya kalau sudah tahap pernikahan, tidak terlalu menjadi masalah, karena sama-sama sudah tahu, kalian sudah saling memiliki. Jadi sudah tidak ada alasan harus sangat menjaga takut di salib sama orang. Atau lainnya. Tapi kalau dalam masa pacaran.

Wah sikap ini akan sangat rentan terjadi dan menjadi sumber permasalahan. Meskipun sudah di ikat di hubungan pacaran, tapi kadang rasanya belum cukup, karena sewaktu-waktu bisa putus. Tidak ada yang bisa menjamin akan bertahan selalu. Sehingga munculah kekhawatiran berlebih, sampai muncul sikap over protective ini. Dan ini sangat tidak baik. Sangat merugikan pasangan. Dan malahan sikap seperti ini yang akan memicu hubungan bisa kandas. Karena menjaga sampai berlebih, karena takut akan ada masalah atau faktor yang datang dari luar, malah secara tidak langsung anda membangun masalah dari dalam, dan itu semakin runyam. Untuk itu pentinglah kita untuk menjadi seseorang yang bisa menahan diri, mengkontrol diri.

Emosi, keinginan, karana itu akan sangat berhubungan dan berdampak pada hubungan. Menjaga boleh, tapi jika anda terlalu mengekang, itu malah menyakiti satu sama lain. seperti sebuat botol pelastik yang berisi minuman penuh, tanpa tutup. Karena takut jatuh, anda memegangnya erat-erat, sampai meremasnya, dan malah air tersebut keluar dan tumpah, dan botol menjadi penyok.