Diet Golongan Darah, juga dikenal sebagai Diet Blood Type atau Blood Type Diet, adalah konsep diet yang mengklaim bahwa jenis darah seseorang mempengaruhi cara tubuh memproses makanan dan menyerap nutrisi. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Peter D’Adamo dalam bukunya “Eat Right 4 Your Type.” Meskipun pendekatan ini memiliki popularitas, dukungan ilmiah yang kuat masih kurang, dan banyak ahli gizi meragukan efektivitasnya.
Aturan Diet Golongan Darah bervariasi berdasarkan jenis darah masing-masing individu:
1. Golongan Darah O: Orang dengan golongan darah O disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mirip dengan pola makan pemburu-pengumpul, seperti daging, ikan, sayuran hijau, dan buah-buahan. Makanan yang sebaiknya dihindari meliputi gandum, susu, dan beberapa jenis kacang-kacangan.
2. Golongan Darah A: Individu dengan golongan darah A disarankan untuk makan makanan yang mirip dengan pola makan pertanian, termasuk banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein nabati. Daging merah dan produk susu sebaiknya dihindari.
3. Golongan Darah B: Orang dengan golongan darah B disarankan untuk makan makanan yang seimbang, termasuk berbagai jenis daging, ikan, susu rendah lemak, dan biji-bijian. Mereka sebaiknya menghindari makanan tertentu seperti ayam, jagung, kacang tanah, dan gandum.
4. Golongan Darah AB: Golongan darah AB dianggap memiliki karakteristik campuran antara golongan A dan B. Sehingga, mereka disarankan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang antara sayuran, buah-buahan, daging, dan ikan. Dianjurkan untuk menghindari alkohol, makanan berlemak, dan kacang tanah.
Penting untuk diingat bahwa bukti ilmiah yang mendukung Diet Golongan Darah terbatas. Banyak ahli gizi berpendapat bahwa efek positif yang dialami oleh beberapa orang mungkin lebih berkaitan dengan perubahan menu makanan yang lebih sehat dan seimbang daripada pengaruh langsung dari jenis darah.
Sebelum mengadopsi jenis diet apapun, termasuk Diet Golongan Darah, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan. Setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dan memilih diet berdasarkan jenis darah saja mungkin tidak memperhitungkan faktor-faktor penting lainnya seperti preferensi makanan, kesehatan umum, dan kondisi medis.