Cantik Setiap Orang Itu Adalah Relatif Yang Tidak Bisa Di Ukur

Bagaimana Bersikap Dan Berbicara Yang Baik Dan Benar

Pada dasarnya semua orang itu cantik. Dan semua orang itu memiliki kecantikan yang berbeda-beda. Cantik itu relatif. Sehingga kecantikan tidak bisa diukur. Cantik soal selera. Jadi bisa saja menurut anda cantik menurut orang lain biasa saja, dan begitu juga sebaliknya. Karena selera orang berbeda-beda. Ada yang bilang wanita yang memiliki lesung pipi itu cantik, ada yang bilang wanita yang memiliki mata besar itu cantik, dan lain sebagainya, tapi ada orang yang lebih senang dengan orang yang mata sipit. Jadi cantik itu relatif.

Cantik Setiap Orang Itu Adalah Relatif Yang Tidak Bisa Di Ukur

Jadi janganlah anda merasa diri anda tidak cantik, semua orang itu cantik. Dan cantik orang beda-beda. Ada orang yang memiliki mata yang cantik, bibir yang cantik, senyum yang manis. dan banyak lagi. Jadi semua wanita itu cantik. Dan jika harus di beri nomor, tidak akan bisa. Karena setiap wanita memiliki kecantikan yang beda-beda. Syukuri apa pun yang ada pada anda. Apa yang sudah ada pada anda, rawatlah itu.

Jagalah itu. Jika anda diberikan rambut yang indah, lebat, dan sehat. Ya rawat itu. Berikan perawatan terbaik. Sehingga akan mempercantiknya. Dan penting juga untuk kita pahami dan ketahui, jangan hanya fokus pada cantik fisik saja. Anda juga harus mempercantik diri Anda dari dalam. Karena akan percuma jika fisik anda cantik tapi jiwa anda tidak. Percantik dulu yang ada di dalam diri. Jika sudah, baru mempercantik bagian luar.

Selangkah demi selangkah. Karena saat anda memiliki hati yang cantik dan baik, maka aura anda pun akan terpancarkan. Dan itu lah yang bisa dibilang cantik yang sebenarnya. Jika dalam diri anda cantik, tanpa anda berusaha keras untuk mempercantik bagian luar, orang sudah bisa melihat kecantikan mu, meningkatkan mu. Dan itu lebih penting. Itu yang lebih berkesan. Jadi jika orang berlomba untuk meningkatkan fisiknya, coba Anda berlomba untuk mempercantik diri Anda dari dalam. Dari cara berpikir, dari bertutur kata dan perhatian.